LAGI PROMO
Pidato 3 Bahasa
Adab Menuntut Ilmu
Jam Dinding Al Fatihah
Topi Model Senyum
Kompilasi Hadis Dakwah
Ceramah singkat tentang tafsir Surat Al Fatihah Ayat 2 dari Ustadz Ahmad Zainuddin.
Para pembaca yang saya cintai dan saya hormati, Alhamdulillahirabbil'alamin, pada pertemuan kali ini kita masih diberi kesehatan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, Alhamdulillah.
Yang lebih penting lagi adalah nikmat hidayah. Allah Subhanahu wa Ta'ala sudah memberikan banyak kenikmatan dengan berbagai macam bentuknya antara lain berupa: (nikmat) kesehatan, kesempatan, rezeki, anak, pasangan hidup. Tapi yang paling penting satu, yang tidak begitu dirasakan oleh manusia, yaitu nikmat hidayah iman. Meskipun hidayah iman itu tidak begitu dirasakan oleh sebagian kaum muslimin akan tetapi sebenarnya nikmat ini (iman) adalah yang menjamin keselamatan di dunia dan akherat.
Kita tentunya masih ingat para pemirsa, ketika melaksanakan ibadah shalat, tidak lupa kita selalu membaca surat Al-Fatihah. Ada tujuh (7) ayat (dalam surat Al-Fatihah).
Saat ini, para pemirsa, kita akan mempelajari sedikit bagaimana penjelasan ulama terhadap ayat "Alhamdulillahirabbil 'alamin". Seperti yang telah dijelaskan oleh Al-Imam Asy-Syaikh Nashir Assa'di Rahimahullahu Ta'ala yang ada dalam Kitab Al Kalimurrahman Fii Tafsir Kalamilmannan tentang ayat "Alhamdulillahirabbil 'alamin" dijelaskan begini.
"Alhamdu": segala puji itu "lillahi": milik Allah, "rabbil 'alamin": dzat yang memelihara seluruh alam
Para pemirsa, "Rabbul'alamin", : memelihara alam semesta, bahasa Arabnya adalah "Tarbiyah".
Mungkin kita ingat, ketika menjumpai anak-anak yang sedang kuliah (kita bertanya). "Jurusan apa nak?" Ada yang menjawab Fakultas Tarbiyah, seperti itu. Tarbiyah maksudnya adalah Pendidikan, kalau pendidik dinamakan "Murabbi".
Bagaimana bentuk Tarbiyah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada hamba, seperti apa? Dijelaskan dalam ayat ini, bahwa Syaikh Abdurrahman Assa'di Rahimahullahuta'ala (mengatakan) tarbiyah itu ada dua macam, yang pertama, tarbiyah secara umum (yaitu) Allah Subhanahu wa Ta'ala memelihara semua makhluk baik hewan, manusia, maupun jin. Manusia ada yang muslim ada yang kafir, ada yang maksiat ada yang taat. Semuanya mendapatkan Tarbiyah umum dari Allah Ta'ala. Apa yang dimaksud Tarbiyah secara umum para pemirsa? Yaitu, Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang pertama menciptakan kita semua dan alam semesta. Sesudah kita diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, punya hidung, punya kaki,
punya tangan, punya mata, punya wajah, punya rambut dan lain-lain.
Kita diberi nikmat oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, Alhamdulillah (misalnya) hidung yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala lubangnya menghadap kebawah, coba kalau lubang hidung menghadap ke atas, kalau hujan harus ditutupi, ini dinamakan Tarbiyah secara umum.
Ketika tubuh sudah terbentuk secara sempurna, kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan rezeki, ada yang berupa tumbuhan lalu Allah memberikan pelajaran bagaimana cara mengolah bahan-bahan mentah bisa menjadi makanan kemudian dimakan sebagai penguat tubuh supaya tetap dapat hidup sampai saatnya mati.
Semua makhluk mendapatkan nikmat ini, rezeki dari Allah dalam bentuk ini semua makhluk mendapatkannya baik orang kafir dan muslim mendapatkannya, orang yang bermaksiat dan taat semua mendapatkannya. Ini merupakan tarbiyah atau bentuk pemeliharaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada makhluk-Nya secara umum.
Yang kedua para pemirsa yaitu tarbiyah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada makhluk secara khusus. Yang secara khusus itu seperti apa, yaitu setelah hamba mendapatkan tarbiyah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala secara umum, (yaitu) diciptakan, diberi nikmat kesehatan, tubuh yang sempurna, bisa makan, bisa tetap hidup, kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala memilih diantara semua hamba, dipilih orang-orang Islam untuk diberikan hidayah. Hidayah apa? Namanya yaitu hidayah Taufiq. Apa hidayah taufiq itu?
Sesudah Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan manusia secara sempurna, kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam diberi pegangan berupa Al-Quran sebagai petunjuk bagi umatnya menuju ke jalan yang lurus supaya mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Kalau mengikuti apa yang ada dalam Alquran, akhirnya Rasulullah membacakan Al-Quran kepada umatnya. Setelah itu umat Nabi Muhammad mendengarkan, kemudian memahaminya serta mengamalkannya.
Para pemirsa, ilmu yang sudah didapatkan oleh seorang hamba dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dari Al-Quran, ada yang mendapatkan taufiq dari Allah Subhahanu wa Ta'ala sehingga mampu mengamalkannya, ada yang hanya sekedar mengetahuinya saja tapi tidak diamalkan.
Jikalau seseorang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kebaikan, sesudah ilmu sampai kepadanya kemudian ditolong oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam dirinya ada kesadaran untuk mengamalkan ilmu yang sudah dipahaminya. Misalnya begini, Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan: shalatlah dan zakatlah, kalau tidak mendapatkan tarbiyah secara khusus, dia mendengar perintah tersebut hanya sekedar mendengar saja namun tidak ada kehendak dari hati (untuk melaksanakan perintah) dari badan.
Akan tetapi apabila mendapatkan tarbiyah secara khusus dari Allah Subhanahu wa Ta'ala lalu mendapatkan petunjuk berupa hidayah taufiq, akhirnya menumbuhkan kesadaran dengan kekuatan yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dipakai untuk melaksanakan (ibadah) shalat, membayar zakat.
Juga, termasuk tarbiyah dari Allah secara khusus, (yaitu) kita dipermudah dalam menuntut ilmu dalam menuntut ilmu diberi kelancaran, tidak ngantuk waktu senantiasa ada untuk mengikuti pengajian dalam majelis taklim. Ketika mendatangi majelis ilmu, Alhamdulillah diberi pemahaman yang benar, mendengarkan apa yang disampaikan oleh para kyai (ustadz). Kemudian mendapatkan lagi pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, bisa mengamalkan ilmu yang sudah diperoleh.
Selain itu, termasuk tarbiyah secara khusus, seorang hamba dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, dijaga dari perkara-perkara yang merusak keimanan. Contohnya: kemaksiatan, amalan yang tidak sesuai syariat atau akhlak yang buruk. Semua perkara yang bisa menyebabkan berkurangnya iman, dijauhkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala dari seseorang. Seseorang hamba tersebut dijaga, ini termasuk tarbiyah secara khusus.
Jadi, kesimpulannya dari kata-kata "Alhamdulillahirabbil 'alamin", segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala Rabbul 'alamin. "Rabb" atau dzat yang memelihara seluruh alam semesta, memelihara alam semesta ada dua macam, (yaitu) memelihara secara umum atau tarbiyah secara umum, ada juga memelihara secara khusus/tarbiyah secara khusus. Kalau memelihara secara umum (maknanya adalah) diciptakan, diberi rezeki, hidup enak. Adapun tarbiyah secara khusus (maknanya) Allah Subhanahu wa Ta'ala memilih hambanya yang dicintai diberikan keimanan, dipermudah dalam menuntut ilmu, diberi hidayah taufik, diberi kekuatan dan kesadaran untuk mengamalkan syariat Islam dan juga dijaga dari perkara-perkara yang dapat mengurangi keimanan.
Para pemirsa yang saya hormati, saya kira cukup sekian dulu, InsyaAllah dilanjutkan di lain waktu. Semoga pertemuan kita kali ini senantiasa mendapat rahmat dan ridha dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Saya mohon kepada Allah, semoga pemirsa sekalian selalu diberi kesehatan, bisa menjalani semua aktivitas kehidupan sehari-hari dengan baik, Allahumma Amin.
Para pembaca yang saya cintai dan saya hormati, Alhamdulillahirabbil'alamin, pada pertemuan kali ini kita masih diberi kesehatan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, Alhamdulillah.
Yang lebih penting lagi adalah nikmat hidayah. Allah Subhanahu wa Ta'ala sudah memberikan banyak kenikmatan dengan berbagai macam bentuknya antara lain berupa: (nikmat) kesehatan, kesempatan, rezeki, anak, pasangan hidup. Tapi yang paling penting satu, yang tidak begitu dirasakan oleh manusia, yaitu nikmat hidayah iman. Meskipun hidayah iman itu tidak begitu dirasakan oleh sebagian kaum muslimin akan tetapi sebenarnya nikmat ini (iman) adalah yang menjamin keselamatan di dunia dan akherat.
Kita tentunya masih ingat para pemirsa, ketika melaksanakan ibadah shalat, tidak lupa kita selalu membaca surat Al-Fatihah. Ada tujuh (7) ayat (dalam surat Al-Fatihah).
Saat ini, para pemirsa, kita akan mempelajari sedikit bagaimana penjelasan ulama terhadap ayat "Alhamdulillahirabbil 'alamin". Seperti yang telah dijelaskan oleh Al-Imam Asy-Syaikh Nashir Assa'di Rahimahullahu Ta'ala yang ada dalam Kitab Al Kalimurrahman Fii Tafsir Kalamilmannan tentang ayat "Alhamdulillahirabbil 'alamin" dijelaskan begini.
"Alhamdu": segala puji itu "lillahi": milik Allah, "rabbil 'alamin": dzat yang memelihara seluruh alam
Para pemirsa, "Rabbul'alamin", : memelihara alam semesta, bahasa Arabnya adalah "Tarbiyah".
Mungkin kita ingat, ketika menjumpai anak-anak yang sedang kuliah (kita bertanya). "Jurusan apa nak?" Ada yang menjawab Fakultas Tarbiyah, seperti itu. Tarbiyah maksudnya adalah Pendidikan, kalau pendidik dinamakan "Murabbi".
Bagaimana bentuk Tarbiyah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada hamba, seperti apa? Dijelaskan dalam ayat ini, bahwa Syaikh Abdurrahman Assa'di Rahimahullahuta'ala (mengatakan) tarbiyah itu ada dua macam, yang pertama, tarbiyah secara umum (yaitu) Allah Subhanahu wa Ta'ala memelihara semua makhluk baik hewan, manusia, maupun jin. Manusia ada yang muslim ada yang kafir, ada yang maksiat ada yang taat. Semuanya mendapatkan Tarbiyah umum dari Allah Ta'ala. Apa yang dimaksud Tarbiyah secara umum para pemirsa? Yaitu, Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang pertama menciptakan kita semua dan alam semesta. Sesudah kita diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, punya hidung, punya kaki,
punya tangan, punya mata, punya wajah, punya rambut dan lain-lain.
Kita diberi nikmat oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, Alhamdulillah (misalnya) hidung yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala lubangnya menghadap kebawah, coba kalau lubang hidung menghadap ke atas, kalau hujan harus ditutupi, ini dinamakan Tarbiyah secara umum.
Ketika tubuh sudah terbentuk secara sempurna, kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan rezeki, ada yang berupa tumbuhan lalu Allah memberikan pelajaran bagaimana cara mengolah bahan-bahan mentah bisa menjadi makanan kemudian dimakan sebagai penguat tubuh supaya tetap dapat hidup sampai saatnya mati.
Semua makhluk mendapatkan nikmat ini, rezeki dari Allah dalam bentuk ini semua makhluk mendapatkannya baik orang kafir dan muslim mendapatkannya, orang yang bermaksiat dan taat semua mendapatkannya. Ini merupakan tarbiyah atau bentuk pemeliharaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada makhluk-Nya secara umum.
Yang kedua para pemirsa yaitu tarbiyah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada makhluk secara khusus. Yang secara khusus itu seperti apa, yaitu setelah hamba mendapatkan tarbiyah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala secara umum, (yaitu) diciptakan, diberi nikmat kesehatan, tubuh yang sempurna, bisa makan, bisa tetap hidup, kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala memilih diantara semua hamba, dipilih orang-orang Islam untuk diberikan hidayah. Hidayah apa? Namanya yaitu hidayah Taufiq. Apa hidayah taufiq itu?
Sesudah Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan manusia secara sempurna, kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam diberi pegangan berupa Al-Quran sebagai petunjuk bagi umatnya menuju ke jalan yang lurus supaya mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Kalau mengikuti apa yang ada dalam Alquran, akhirnya Rasulullah membacakan Al-Quran kepada umatnya. Setelah itu umat Nabi Muhammad mendengarkan, kemudian memahaminya serta mengamalkannya.
Para pemirsa, ilmu yang sudah didapatkan oleh seorang hamba dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dari Al-Quran, ada yang mendapatkan taufiq dari Allah Subhahanu wa Ta'ala sehingga mampu mengamalkannya, ada yang hanya sekedar mengetahuinya saja tapi tidak diamalkan.
Jikalau seseorang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kebaikan, sesudah ilmu sampai kepadanya kemudian ditolong oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam dirinya ada kesadaran untuk mengamalkan ilmu yang sudah dipahaminya. Misalnya begini, Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan: shalatlah dan zakatlah, kalau tidak mendapatkan tarbiyah secara khusus, dia mendengar perintah tersebut hanya sekedar mendengar saja namun tidak ada kehendak dari hati (untuk melaksanakan perintah) dari badan.
Akan tetapi apabila mendapatkan tarbiyah secara khusus dari Allah Subhanahu wa Ta'ala lalu mendapatkan petunjuk berupa hidayah taufiq, akhirnya menumbuhkan kesadaran dengan kekuatan yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dipakai untuk melaksanakan (ibadah) shalat, membayar zakat.
Juga, termasuk tarbiyah dari Allah secara khusus, (yaitu) kita dipermudah dalam menuntut ilmu dalam menuntut ilmu diberi kelancaran, tidak ngantuk waktu senantiasa ada untuk mengikuti pengajian dalam majelis taklim. Ketika mendatangi majelis ilmu, Alhamdulillah diberi pemahaman yang benar, mendengarkan apa yang disampaikan oleh para kyai (ustadz). Kemudian mendapatkan lagi pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, bisa mengamalkan ilmu yang sudah diperoleh.
Selain itu, termasuk tarbiyah secara khusus, seorang hamba dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, dijaga dari perkara-perkara yang merusak keimanan. Contohnya: kemaksiatan, amalan yang tidak sesuai syariat atau akhlak yang buruk. Semua perkara yang bisa menyebabkan berkurangnya iman, dijauhkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala dari seseorang. Seseorang hamba tersebut dijaga, ini termasuk tarbiyah secara khusus.
Jadi, kesimpulannya dari kata-kata "Alhamdulillahirabbil 'alamin", segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala Rabbul 'alamin. "Rabb" atau dzat yang memelihara seluruh alam semesta, memelihara alam semesta ada dua macam, (yaitu) memelihara secara umum atau tarbiyah secara umum, ada juga memelihara secara khusus/tarbiyah secara khusus. Kalau memelihara secara umum (maknanya adalah) diciptakan, diberi rezeki, hidup enak. Adapun tarbiyah secara khusus (maknanya) Allah Subhanahu wa Ta'ala memilih hambanya yang dicintai diberikan keimanan, dipermudah dalam menuntut ilmu, diberi hidayah taufik, diberi kekuatan dan kesadaran untuk mengamalkan syariat Islam dan juga dijaga dari perkara-perkara yang dapat mengurangi keimanan.
Para pemirsa yang saya hormati, saya kira cukup sekian dulu, InsyaAllah dilanjutkan di lain waktu. Semoga pertemuan kita kali ini senantiasa mendapat rahmat dan ridha dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Saya mohon kepada Allah, semoga pemirsa sekalian selalu diberi kesehatan, bisa menjalani semua aktivitas kehidupan sehari-hari dengan baik, Allahumma Amin.