Kumpulan teks ceramah agama Islam singkat dari Aa Gym, Anwar Zahid, Zainudin MZ, Jujun Junaedi, Ustad Yusuf Mansur, Kang Ibing, Uje dan lainnya.

Hadits Tentang 7 Golongan Yang Mendapat Naungan Allah


LAGI PROMO
Pidato 3 Bahasa
Adab Menuntut Ilmu
Jam Dinding Al Fatihah
Topi Model Senyum
Kompilasi Hadis Dakwah


Ceramah singkat agama Islam berisikan penjelasan hadits tentang 7 golongan yang mendapat naungan Allah oleh Ustadz Mizan Qudsiah.

Saudaraku, pernahkah kita merasakan panasnya terik matahari di siang bolong ? Di negeri kita yang beriklim seperti ini, tentu kita pernah merasakan bagaimana panasnya. Pernahkah kita merasakan juga panasnya di negeri Arab yang tidak ada pepohonan, yang penuh dengan perbukitan bebatuan ? Semuanya kita rasakan begitu panas, namun sesuatu yang tidak bisa dibayangkan, bagaimana panasnya akhirat yang saat itu matahari di dekatkan oleh Allah 'Azza wa jalla di atas kepalanya manusia dengan jarak satu mil.  Pernahkah kita membayangkan bagaimana panasnya ?

Maka di saat itu manusia sangat membutuhkan naungan. Nabi shallallahu 'alaihi wassalaam telah menjelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya :


سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ  يَوْمَ القيامة تحت ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ

"Ada tujuh kelompok, tujuh golongan yang di hari Kiamat Allah Subhanahu wa Ta'ala akan berikan dia bernaung dan berteduh yang saat itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah Subhanahu wa Ta'ala"


Hadits Tentang 7 Golongan Yang Mendapat Naungan Allah

Ilustrasi panasnya Padang Mahsyar


Pertama, الْإِمَامُ الْعَادِلُ, seorang pemimpin yang adil.

Yang kedua, شَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ الله, seorang pemuda yang dibesarkan di atas ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Yang ketiga, وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ, seorang yang hatinya bergantung ke masjid yang ingin terus beribadah kepada Allah 'Azza wa Jalla, yang ingin selalu mendatangi rumah Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kemudian yang keempat, وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ جَمَالٍ وَ مَنْصِبٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ, seorang laki-laki yang diajak oleh wanita yang kaya raya nan cantik untuk berbuat zina namun dia mengatakan aku takut kepada Allah 'Azza wa Jalla.

Kemudian yang kelima, وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, dia bertemu karena Allah dan diapun berpisah karena Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kemudian yang keenam, وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاه, seorang yang berdzikir kepada Allah yang mengingat Allah yang menyebut Allah Subhanahu wa Ta'ala secara sembunyi-sembunyi, bukan di hadapan orang ramai tapi sembunyi-sembunyi. Dia mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala lantas dia menangis. Ini menunjukkan takutnya dia kepada Allah.

Kemudian yang ketujuh, وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفًاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ, seorang yang bersedekah, dia sembunyikan sedekahnya, saking dia menyembunyikan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui berapa yang diinfakkan tangan kanannya.

Ikhwaniy wa akhowatiy yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Saudaraku renungkan hadits ini. Ketika matahari di atas kepada kita dengan jarak satu mil, Subhanallah bagaimana panasnya di saat itu, bagaimana dahsyatnya dan ngerinya hari Kiamat. Maka seorang dan setiap orang di saat itu membutuhkan naungan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Namun kiat untuk meraihnya, itulah dia tujuh golongan dan masuklah dalam tujuh golongan itu salah satunya kalau kita tidak mampu meraup semuanya.

Jikalau dia seorang pemimpin, pemimpin apapun, di rumah tangga, instansi pemerintahan dan semisalnya, hendaklah dia berlaku adil.

Seorang pemuda yang di zaman ini, kita melihat betapa banyak pemuda yang berfoya-foya, seolah-olah dia tidak pernah memikirkan dan merenungkan bahwa kematian akan tiba mejemputnya dan kematian yang tidak mengenal siapapun dan tidak mengenal umur, maka di saat pemuda yang besarnya dan tumbuhnya di atas ketaatan kepada Allah 'Azza wa Jalla, dia akan mendapat naungan di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Demikian pula, golongan-golongan yang lainnya. Rraihlah naungan Allah 'Azza wa Jalla dengan kita beramal shalih, dengan kita menginsterospeksi diri kita, di golongan manakah kita masuk dari ketujuh golongan tersebut.

Wassallallahu 'ala Nabiyyina Muhammad wa ala alihi wassalaam, walhamdulilillahi rabbil 'alamin.
(Sumber : Youtube)

 






Tag : Ustadz Mizan Qudsiah
Back To Top