LAGI PROMO
Pidato 3 Bahasa
Adab Menuntut Ilmu
Jam Dinding Al Fatihah
Topi Model Senyum
Kompilasi Hadis Dakwah
Ceramah singkat tentang memanfaatkan waktu dengan baik dan benar oleh Ustadz Mizan Qudsiah.
Alhamdulillaah, wa shallatu wa salaamu 'ala rasulillah, wa 'ala 'alihi wa shahbihi wa mauwalah, amma ba'du.
Saudaraku yang mudah-mudahan dirahmati Allah Subhanahu waTa'ala. Sungguh, baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasalaam, tauladannya umat ini telah mengingatkan kepada sahabat yang mulia, Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhumma, Beliau mengatakan :
Diam di dunia ini hanyalah sesaat. Dunia adalah ladang untuk mempersiapkan diri kita menemui Sang Khaliq Subhanahu waTa'ala. Maka terasa amat rugi orang-orang yang menyia-nyiakan masa mudanya dan terasa amat rugi orang-orang yang menghabiskan umurnya dalam kemaksiatan kepada Allah Subhanahu waTa'ala.
Maka dikatakan oleh sahabat yang mulia :
Jangan menunggu sore untuk berbuat, berlomba-lombalah menuju kebaikan tersebut, sebab ketika masa tua sudah tiba, masa muda takkan pernah bisa kembali. Sampai sudah dikatakan, coba sekiranya masa muda bisa kembali untuk sehari saja, adakah kesempatan untuk kita berbuat kesempatan untuk kita beramal ?
Hanyalah dunia yang kita diberikan dan dipatok oleh Allah Subhanahu waTa'ala. Umur umat Nabi Muhammad shallallahu alayhi wassalaam hanya sebatas antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun dan hampir sedikit sekali yang bisa melampaui tujuh puluh tahun tersebut
Kalau kita menghitung, itu umur secara umum bagi umat Nabi kita, tapi pernahkah kita berpikir bahwa umur kita itu hanya tinggal sepuluh tahun ? Pernahkah kita berpikir umur kita hanya dua puluh tahun ?
Dari masa kecil hingga kita baligh, kita katakan dua belas tahun, katakan lima belas tahun, kita hanya punya umur dua puluh lima tahun, tersisa sepuluh tahun. Kemudian untuk beribadah kepada Allah 'Azza waJalla, setiap sholat sepuluh menit, hanya berapa yang bisa kita gunakan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu waTa'ala.
Maka disinilah dia, bagaimana memanage waktu ini dalam kehidupan kita sehingga semua itu bisa niat beribadah kepada Allah Subhanahu waTa'ala, sebab Nabi shallallahu alayhi wassalaam telah menjelaskan :
Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari Kiamat di hadapan Allah Subhanahu waTa'ala, hingga orang itu akan ditanya beberapa perkara, diantaranya adalah ia akan ditanya عنْ عِلْمِهِ ماَذاَ عَمِلَ بهِ,
ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, kemudian masa mudanya bagaimana dihabiskan, kemudian umurnya bagaimana dia memanfaatkan, dan hartanya darimana ia dapatkan dan kemana dia salurkan.
Berbahagialah orang-orang yang memanfaatkan umurnya dan waktunya dalam beribadah kepada Allah 'Azza waJalla dan mempersiapkan dirinya untuk bertemu sang Khaliq. Oleh karena itu telah dikatakan oleh Amirul Mukminin 'Ali bin abi Thalib radhiyallahu 'anhu, beliau berkata :
Hari ini hanya kesempatan untuk berbuat dan tidak ada hisabnya, tidak ada perhitungannya dan besok ketika kita telah sampai di akhirat di padang Mahsyar, berhadapan dengan sang Khaliq. Yang ada hanya hisab, akan dihitung amal kita, akan diperiksa catatan-catatan kita dan sudah tidak ada kesempatan lagi untuk berbuat dan untuk beramal.
Demikian sebagai peringatan dan sebagai ajakan dan nasehat, mari manfaatkan umur yang tersisa, mempersiapkan diri demi perjalanan yang sangat jauh menuju akhirat kelak. Wallahu Ta'ala a'lam. (Sumber : Youtube)
Alhamdulillaah, wa shallatu wa salaamu 'ala rasulillah, wa 'ala 'alihi wa shahbihi wa mauwalah, amma ba'du.
Saudaraku yang mudah-mudahan dirahmati Allah Subhanahu waTa'ala. Sungguh, baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasalaam, tauladannya umat ini telah mengingatkan kepada sahabat yang mulia, Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhumma, Beliau mengatakan :
كن في الدنيا كاءنك غريب او عابرسبيل
"Jadilah engkau di dunia ini seperti orang yang asing atau seperti orang yang melintas di suatu negeri".
Diam di dunia ini hanyalah sesaat. Dunia adalah ladang untuk mempersiapkan diri kita menemui Sang Khaliq Subhanahu waTa'ala. Maka terasa amat rugi orang-orang yang menyia-nyiakan masa mudanya dan terasa amat rugi orang-orang yang menghabiskan umurnya dalam kemaksiatan kepada Allah Subhanahu waTa'ala.
Maka dikatakan oleh sahabat yang mulia :
اذ اُمسيت فلا تنتظر الصباح
"Ketika aku berada di waktu sore hari, maka jangan tunda lagi untuk berbuat ketika engkau berada di waktu pagi".
Jangan menunggu sore untuk berbuat, berlomba-lombalah menuju kebaikan tersebut, sebab ketika masa tua sudah tiba, masa muda takkan pernah bisa kembali. Sampai sudah dikatakan, coba sekiranya masa muda bisa kembali untuk sehari saja, adakah kesempatan untuk kita berbuat kesempatan untuk kita beramal ?
Hanyalah dunia yang kita diberikan dan dipatok oleh Allah Subhanahu waTa'ala. Umur umat Nabi Muhammad shallallahu alayhi wassalaam hanya sebatas antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun dan hampir sedikit sekali yang bisa melampaui tujuh puluh tahun tersebut
Kalau kita menghitung, itu umur secara umum bagi umat Nabi kita, tapi pernahkah kita berpikir bahwa umur kita itu hanya tinggal sepuluh tahun ? Pernahkah kita berpikir umur kita hanya dua puluh tahun ?
Dari masa kecil hingga kita baligh, kita katakan dua belas tahun, katakan lima belas tahun, kita hanya punya umur dua puluh lima tahun, tersisa sepuluh tahun. Kemudian untuk beribadah kepada Allah 'Azza waJalla, setiap sholat sepuluh menit, hanya berapa yang bisa kita gunakan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu waTa'ala.
Maka disinilah dia, bagaimana memanage waktu ini dalam kehidupan kita sehingga semua itu bisa niat beribadah kepada Allah Subhanahu waTa'ala, sebab Nabi shallallahu alayhi wassalaam telah menjelaskan :
Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari Kiamat di hadapan Allah Subhanahu waTa'ala, hingga orang itu akan ditanya beberapa perkara, diantaranya adalah ia akan ditanya عنْ عِلْمِهِ ماَذاَ عَمِلَ بهِ,
ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, kemudian masa mudanya bagaimana dihabiskan, kemudian umurnya bagaimana dia memanfaatkan, dan hartanya darimana ia dapatkan dan kemana dia salurkan.
Berbahagialah orang-orang yang memanfaatkan umurnya dan waktunya dalam beribadah kepada Allah 'Azza waJalla dan mempersiapkan dirinya untuk bertemu sang Khaliq. Oleh karena itu telah dikatakan oleh Amirul Mukminin 'Ali bin abi Thalib radhiyallahu 'anhu, beliau berkata :
Hari ini hanya kesempatan untuk berbuat dan tidak ada hisabnya, tidak ada perhitungannya dan besok ketika kita telah sampai di akhirat di padang Mahsyar, berhadapan dengan sang Khaliq. Yang ada hanya hisab, akan dihitung amal kita, akan diperiksa catatan-catatan kita dan sudah tidak ada kesempatan lagi untuk berbuat dan untuk beramal.
Demikian sebagai peringatan dan sebagai ajakan dan nasehat, mari manfaatkan umur yang tersisa, mempersiapkan diri demi perjalanan yang sangat jauh menuju akhirat kelak. Wallahu Ta'ala a'lam. (Sumber : Youtube)
Tag :
Ustadz Mizan Qudsiah
