Apa yang Dimaksud dengan Mutawatir dalam Konteks Hadis?


LAGI PROMO
Pidato 3 Bahasa
Adab Menuntut Ilmu
Jam Dinding Al Fatihah
Topi Model Senyum
Kompilasi Hadis Dakwah


Dalam kajian ilmu hadis, istilah mutawatir adalah salah satu konsep penting yang digunakan untuk menilai otentisitas sebuah hadis. Mutawatir berasal dari kata bahasa Arab tawātur (توَاتر), yang berarti "berkesinambungan" atau "berturut-turut". Secara istilah, hadis mutawatir merujuk kepada hadis yang diriwayatkan oleh banyak perawi pada setiap tingkatannya, sehingga kecil kemungkinan adanya kesepakatan untuk berbohong.

Ciri-Ciri Hadis Mutawatir

Untuk menentukan sebuah hadis sebagai mutawatir, para ulama menetapkan beberapa kriteria utama, yaitu:

  1. Diriwayatkan oleh banyak perawi di setiap tingkatannya
    Perawi yang meriwayatkan hadis tersebut haruslah dalam jumlah yang cukup banyak, baik di tingkat sahabat, tabi'in, maupun generasi setelahnya.

  2. Jumlah perawi menjamin kebenaran berita
    Jumlah perawi yang meriwayatkan hadis harus mencapai angka yang dianggap mustahil berbohong secara bersama-sama. Meski tidak ada angka pasti, banyak ulama menyebut angka minimal empat orang pada setiap tingkat periwayatan.

  3. Bersumber dari indra atau pengalaman langsung
    Perawi hadis mutawatir harus meriwayatkan sesuatu yang bersifat empirik, seperti ucapan, perbuatan, atau ketetapan Nabi Muhammad SAW.

  4. Isi hadis bersifat konsisten
    Meskipun perawi berbeda-beda, isi hadis yang diriwayatkan harus tetap seragam tanpa adanya kontradiksi berarti.

Jenis-Jenis Hadis Mutawatir

Ulama membagi hadis mutawatir menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Mutawatir Lafzi
    Hadis yang diriwayatkan dengan lafaz (teks) yang sama oleh semua perawi. Contohnya adalah hadis mengenai "Barangsiapa berdusta atas namaku, maka hendaklah ia bersiap-siap untuk menempati tempatnya di neraka".

  2. Mutawatir Maknawi
    Hadis yang isi (makna) pokoknya diriwayatkan oleh banyak perawi, meskipun lafaz atau redaksinya berbeda. Misalnya, hadis yang membicarakan tentang keutamaan wudhu atau azan, yang intinya disampaikan oleh banyak perawi dengan redaksi yang tidak seragam.

Kedudukan Hadis Mutawatir

Hadis mutawatir memiliki kedudukan paling tinggi dalam hierarki hadis, karena ia dianggap memberikan keyakinan (ilmu yaqin). Oleh karena itu, hadis mutawatir wajib diterima tanpa memerlukan penelitian tambahan terhadap sanadnya, berbeda dengan hadis ahad yang memerlukan validasi lebih mendalam.

Contoh Hadis Mutawatir

Beberapa contoh hadis mutawatir yang dikenal dalam ilmu hadis adalah:

  • Hadis tentang kewajiban salat lima waktu.
  • Hadis tentang ancaman bagi orang yang berdusta atas nama Nabi.
  • Hadis mengenai sifat telaga (Al-Haudh) di hari kiamat.

Kesimpulan

Hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh banyak perawi dengan sanad yang bersambung dan isi yang konsisten. Karena periwayatannya yang masif dan kredibel, hadis mutawatir memberikan kepastian dan menjadi dasar hukum yang sangat kuat dalam Islam. Pemahaman tentang mutawatir sangat penting bagi siapa saja yang ingin mendalami ilmu hadis dan memahami sumber ajaran Islam dengan lebih mendalam.

 






Tag : Hadis, Mutawatir
Back To Top