Persiapan Menuju Kematian


LAGI PROMO
Pidato 3 Bahasa
Adab Menuntut Ilmu
Jam Dinding Al Fatihah
Topi Model Senyum
Kompilasi Hadis Dakwah


Ceramah Islam singkat dengan tema persiapan menuju kematian oleh Ustadz Mizan Qudsiah.

Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahi rabbil'alamin washalatu wasalamu ala rasul ruhul amin, wa ala alihi washahbihi ajma'in, amma ba'du.

Manusia telah diciptakan oleh Allah memiliki batasan waktu sebagaimana pernah disebutkan dalam hadits Rasulillah  صلى الله عليه وسلم, ketika manusia berumur seratus dua puluh hari di dalam perut ibunya, ثم يرسل إليه الملك, Allah سبحانه وتعالى utus baginya malaikat بكتب رزقه, untuk mencatat rezekinya, amalnya dan ajalnya, kemudian apakah dia orang-orang yang bahagia ataukah orang-orang yang celaka.

Dari hadits ini kita ambil dan kita petik suatu pelajaran bahwasanya manusia akan kembali kepada sang Khaliq سبحانه وتعالى, maka dia harus membutuhkan persiapan untuk bertemu dengan-Nya. Dan persiapan yang paling utama adalah ketika dia mendekati ajal, sebab sebagaimana yang kita ketahui Rasulillah mengatakan


أعمار أمتي ما بين الستين إلى السبعين


"Umur umatku antara enam puluh sampai tujuh puluh."


Dan ujung dari umur manusia adalah penentu, sebab telah dikatakan

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِخَوَاتِيمِهَا

"Amalan manusia tergantung penutupnya."


Persiapan Menuju Kematian



Oleh karena itu, al Imam Fudhail bin Iyadh telah bertanya kepada seseorang :
"Berapa, umurmu ?"
"Enam puluh tahun."
"Enam puluh tahun engkau berjalan menuju Rabbmu. Wahai fulan, engkau berjalan menuju Rabbmu, hampir engkau sampai kepada-Nya."
Orang ini kaget dan berkata, Innalillahi wa innailaihi raji'un.
"Tahukah engkau makna yang engkau ucapkan tadi ?"
"Aku tidak tahu."
"Wahai abu Ali, tolong tafsirkan aku apa maknanya."
"Aku ini hamba Allah سبحانه وتعالى, karena aku milik Allah maka aku akan kembali kepada Allah سبحانه وتعالى, maknanya ialah bahwa engkau hamba dan akan kembali kepada-Nya."

Sehingga maknanya yaitu barangsiapa yang mengetahui dirinya hamba Allah dan akan kembali, maka hendaklah dia mengetahui bahwa dia akan diberdirikan dan setelah diberdirikan, ketahuilah siapa yang mengetahui dirinya akan diberdirikan dihadapan-Nya.

Maka dia harus tahu bahwasanya dia akan ditanya oleh Allah سبحانه وتعالى, maka bersiap-siaplah, karena barang siapa tahu dirinya akan ditanya maka siapkanlah jawabannya. Memang dalam hadits yang lain Rasulullah menyebutkan


مَا مِنْكُمْ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ


"Setiap kalian akan diajak berbicara oleh Allah di hari Kiamat."


Maka Imam Fudhail bin Iyadh menjelaskan bahwa dirinya akan ditanya, maka persiapkanlah pertanyaan itu apa yang harus dijawab. Persiapkanlah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kalau begitu apa jalan keluarnya ? Yaitu sedikit, perbaikilah sisa-sisa umurmu, taatlah kepada Allah pada sisa-sisa umurmu, niscaya Allah سبحانه وتعالى  akan mengampunimu apa yang lewat

Sekiranya engkau di sisa umurmu ini, kamu berbuat kejahatan, keburukan, kamu tutup hidupmu, umurmu dengan amalan-amalan buruk dan kejahatan, Allah akan siksa kamu dengan amalanmu sekarang ini dari sisa umurmu dan Allah siksa engkau dengan amalmu yang lewat.

Maka itulah sebabnya orang yang berbahagia adalah yang ditutup akhir hayatnya dengan husnul khatimah, penutup yang baik. Dia bertemu dengan Allah tatkala dia taat kepada-Nya. Wallahu Ta'ala a'lam. (Sumber : Youtube)

 






Tag : Ustadz Mizan Qudsiah
Back To Top