LAGI PROMO
Pidato 3 Bahasa
Adab Menuntut Ilmu
Jam Dinding Al Fatihah
Topi Model Senyum
Kompilasi Hadis Dakwah
Ceramah singkat Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi tentang menjadi warganegara yang bertanggung jawab secara keilmuan.
Alhamdulillah washolaatu wasalaamu ala Rasulillaah, Nabiyyina Muhammad wamauwala, amma ba'du. Saudara saudariku seIslam dimanapun anda berada, semoga Allah Subhanahu waTa'ala mencurahkan ilmu yang bermanfaat, keamanan negara, ketenteraman dan kenyamanan adalah dambaan setiap umat manusia baik individu maupun masyarakat secara umum. Kebutuhan kepada keamanan lebih daripada makanan dan minuman oleh karenanya Allah Subhanahu waTa'ala mendahulukan kebutuhan keamanan daripada makanan dan minuman.
Allah Subhanahu waTa'ala berfirman tentang ucapan Nabi Ibrahim
Perhatikan Nabi Ibrahim, beliau mendahulukan meminta keamanan negara kepada Allah daripada makanan dan minuman. Kenapa? Karena bagaimana mungkin kita merasakan lezatnya makanan atau segarnya minuman jikalau kita dihantui dengan ketakutan, kita tidak akan merasakan lezatnya.
Saudara saudariku yang dirahmati Allah Subhanahu waTa'ala maka telah menjadi keharusan bagi kita semua adalah berusaha semaksimal mungkin untuk bahu-membahu membangun negara ini menjadi negara yang aman. Bagaimanakah apakah dengan menggunakan alat-alat yang canggih? Apakah dengan personil kekuatan yang hebat? Ternyata tidak cukup hanya dengan ini.
Bukankah negara-negara kafir memiliki militer yang kuat. Mereka juga memiliki alat-alat yang canggih, namun apakah mereka mendapatkan keamanan negara? Tidak. Ternyata begitu banyak kerusakan-kerusakan di negara mereka. Masih banyak perampokan, pelecehan, perzinaan dan lain sebagainya di negeri mereka.
Maka caranya sebagaimana telah dijelaskan dalam Al Quran secara indah. Yang pertama adalah perkuat tauhid kita hanya menyembah Allah Ta'ala. Itulah kunci kemakmuran dan keamanan negara
Maka iman dan tauhid adalah sumber dan kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Yang kedua, marilah kita taat kepada pemimpin karena dengan taat kepada pemimpin, stabilitas negara bisa terjaga. Oleh karenanya Allah Subhanahu waTa'ala berfirman (QS. An Nisa)
Demikian Rasulullah mewasiatkan kepada kita :
Adapun apabila kita membangkang kepada pemimpin kita, memberontak mereka, mendemo mereka dan sebagainya, maka yang terjadi adalah kerusakan dimana-mana sebagaimana yang telah nyata terjadi.
Yang ketiga adalah bersyukur kepada Allah Subhanahu waTa'ala. Allah berfirman
Maka mari kita menjaga kestabilitasan keamanan negara dan janganlah kita menjadi orang-orang yang merusak negara dengan pengrusakan, anarkisme, keributan, bentrok, tawuran dan sebagainya.
Wa akhirul kalaam anil hamdulillahi Rabbil 'alaamin. (Sumber : Youtube)
Alhamdulillah washolaatu wasalaamu ala Rasulillaah, Nabiyyina Muhammad wamauwala, amma ba'du. Saudara saudariku seIslam dimanapun anda berada, semoga Allah Subhanahu waTa'ala mencurahkan ilmu yang bermanfaat, keamanan negara, ketenteraman dan kenyamanan adalah dambaan setiap umat manusia baik individu maupun masyarakat secara umum. Kebutuhan kepada keamanan lebih daripada makanan dan minuman oleh karenanya Allah Subhanahu waTa'ala mendahulukan kebutuhan keamanan daripada makanan dan minuman.
Allah Subhanahu waTa'ala berfirman tentang ucapan Nabi Ibrahim
واذ قال ابرهم ربّ آجعل هذا بلذًاءامناً ؤآرزق اهله من الثًمرات من ءامن منهم باللًة واليومن الأخر
"Ingatlah tatkala Nabi Ibrahim alaihisalaam mengatakan, ya Allah jadikanlah negeriku ini negeri yang aman dan berikanlah makanan dan buah-buahan kepada mereka yang beriman kepada Allah dan hari Akhir." (QS. Al Baqarah 126)
Perhatikan Nabi Ibrahim, beliau mendahulukan meminta keamanan negara kepada Allah daripada makanan dan minuman. Kenapa? Karena bagaimana mungkin kita merasakan lezatnya makanan atau segarnya minuman jikalau kita dihantui dengan ketakutan, kita tidak akan merasakan lezatnya.
Saudara saudariku yang dirahmati Allah Subhanahu waTa'ala maka telah menjadi keharusan bagi kita semua adalah berusaha semaksimal mungkin untuk bahu-membahu membangun negara ini menjadi negara yang aman. Bagaimanakah apakah dengan menggunakan alat-alat yang canggih? Apakah dengan personil kekuatan yang hebat? Ternyata tidak cukup hanya dengan ini.
Bukankah negara-negara kafir memiliki militer yang kuat. Mereka juga memiliki alat-alat yang canggih, namun apakah mereka mendapatkan keamanan negara? Tidak. Ternyata begitu banyak kerusakan-kerusakan di negara mereka. Masih banyak perampokan, pelecehan, perzinaan dan lain sebagainya di negeri mereka.
Maka caranya sebagaimana telah dijelaskan dalam Al Quran secara indah. Yang pertama adalah perkuat tauhid kita hanya menyembah Allah Ta'ala. Itulah kunci kemakmuran dan keamanan negara
الذينءامنواولم يلبسوآ إيمنهم تظلمٍ أول~ءك لهم الأمن وهم مّهتدون
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kesyirikan, kezhaliman maka bagi mereka keamanan di dunia dan akhirat dan mereka adalah orang yang mendapatkan petunjuk."
Maka iman dan tauhid adalah sumber dan kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Yang kedua, marilah kita taat kepada pemimpin karena dengan taat kepada pemimpin, stabilitas negara bisa terjaga. Oleh karenanya Allah Subhanahu waTa'ala berfirman (QS. An Nisa)
يآءيّهاالّذينءامنوآ أطيعوا اللّة وأطيعوا الرّسول وأولى الآمرمنكم
"Wahai orang-orang yang beriman taatlah kepada Allah, kepada Rasul dan kepada pemimpin kalian." (QS. An Nisaa' 59)
Demikian Rasulullah mewasiatkan kepada kita :
اوصيكم بتقّوى والسّمع والطَاعه
"Aku wasiatkan kepada kalian dengan takwa kepada Allah dan taat kepada pemimpin kalian."
Adapun apabila kita membangkang kepada pemimpin kita, memberontak mereka, mendemo mereka dan sebagainya, maka yang terjadi adalah kerusakan dimana-mana sebagaimana yang telah nyata terjadi.
Yang ketiga adalah bersyukur kepada Allah Subhanahu waTa'ala. Allah berfirman
ولئن كفرتم لآزيد نّكم
"Seandainya kalian bersyukur maka Kami akan menambahkan nikmat-Ku atas kalian." (QS. Ibrahim 7)
Maka mari kita menjaga kestabilitasan keamanan negara dan janganlah kita menjadi orang-orang yang merusak negara dengan pengrusakan, anarkisme, keributan, bentrok, tawuran dan sebagainya.
Wa akhirul kalaam anil hamdulillahi Rabbil 'alaamin. (Sumber : Youtube)
