Kumpulan teks ceramah agama Islam singkat dari Aa Gym, Anwar Zahid, Zainudin MZ, Jujun Junaedi, Ustad Yusuf Mansur, Kang Ibing, Uje dan lainnya.

Hukum Istri Menolak Suami Poligami


LAGI PROMO
Pidato 3 Bahasa
Adab Menuntut Ilmu
Jam Dinding Al Fatihah
Topi Model Senyum
Kompilasi Hadis Dakwah


Ceramah singkat Ustadz Aunur Rofiq Gufron tentang hukum istri menolak suami dipoligami.

Tadi ustadz menjelaskan, afwan ustadz:, tadi ustadz mengatakan jika isteri yang menolak ajakan suami untuk bergaul maka akan dilaknat oleh malaikat. Apakah suami juga akan dilaknat jika dia menolak ajakan isteri yang mengajaknya?

Ya sama, karena itu adalah haknya isteri


هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ


"Maka wanita itu bajumu wahai kaum pria dan kamu wahai kaum pria adalah baju mereka".

Sama tentunya ini apabila wanita yang menolak ini waktu gilirannya, kalau isterinya empat, kemudian gilirannya si A, si B minta maka harus bersabar karena menunggun gilirannya. Nah sekarang jika laki-laki atau suami, jika isterinya menolak maka dilaknat, jika waktu isterinya merah (haidh) maka tidak dilaknat. Makanya dibolehkan suami itu menikah lebih daripada satu, karena laki-laki tidak ada lampu merah, semuanya lampu hijau.

Ada seorang akhwat dia sms, isinya, alhamdulillah ustadz saya dapat suami subhanallah suami saya ini bagus, lembut dan juga menghargai mertua alhamdulillah, tetapi saya tidak ridha ustadz, kalau suami saya ini menikah lagi, saya khawatir kecintaannya kepada saya berkurang. Baik, saya jawab. Menikah itu nikmat atau tidak? Dijawab, iya, atas perintah Allah. Maka orang yang sifatnya dia laki-laki yang mampu duitnya cukup, dia adil dan orangnya yang bagus, maka menikah lagi itu dilarang oleh Allah
atau diperintahkan? Diam dia, tidak mau menjawab. Pokoknya begini ustadz, saya tidak mau-lah kebaikan suami saya dua puluh empat jam, tidak pernah marah, saya marah dia, tetap baik dan dengan anak-anak dia penyabar sekali. Pokoknya bagaimanapun kecintaannya hanya untuk saya.

Hukum Istri Menolak Suami Poligami


Ya sudah berpikirlah dahulu, nanti kalau belum puas ditanyakan. Dia tanya lagi. Gimana? Tetap ustadz, suami saya itu mau menikah. Duitnya memang sudah cukup. dia baik sekali. Saya tanya. Ukhti, kalau waktu datang bulan berapa hari? Tujuh hari. Kalau waktu sedang punya anak, berapa hari liburnya? Empat puluh hari. Nah kalau suamimu ini ingin makan, kemana dia? Padahal Allah mengatakan :


 وَ الَّذينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حافِظُونَ َ إِلاَّ عَلى‏ أَزْواجِهِمْ أَوْ ما مَلَكَتْ أَيْمانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومينَ َ


Maka suami itu boleh melampiaskan syahwatnya hanya kepada isterinya dan budak-budaknya, padahal di Indonesia tidak ada budak yang dijual. Berbeda dengan di Palestina sana, mungkin masih ada. Jadi hanya boleh mengumpuli isterinya dan kemudian kepada budaknya.

Bahkan Imam Syafi'ie rahimahullah berkenaan dengan ayat ini melarang orang itu untuk onani. Lalu solusinya bagaimana ? Ini pertanyaan yang perlu dijawab. Ukhti kan wanita. Lain dengan suami. Suami tidak punya lampu merah, tidak ada, bahkan ketika si isteri keadaan menyusui, gairah untuk suami tidak ada, nanti belum lagi hamil muda, si wanita sampai-sampai baunya tidak enak. Jadi ada masa si wanita dikumpuli oleh suaminya tidak enak, padahal tidak apa-apa. Jadi kalau sudah dia hamil, malas di kasur tidak bangun-bangun, tidur aja kerjanya. Suami juga membenci. Makanya masa-masa lampu merah ini bagaimana?

Carikan jalan karena laki-laki tidak boleh berbuat jahat (zina), boleh melampiaskan hanya kepada dua orang, satu isterinya kedua budaknya, dan budak tidak ada. Jawabnya, ya saya pikir dulu ustadz.

Seminggu, subhanallah iya ustadz memang, begitu jalannya daripada suami saya yang baik hati ini yaitu membuat saya menzhalimi dia, saya bolehkan menikah. Subhanallah setelah menikah tambah bagus wanita itu karena punya teman saingan. Mereka bersaing, jadi kalau marah dengan si isteri, suaminya akan pergi. Daripada marah-marah dimarahi saya, akan pergi ke satunya, jadi berlomba-lomba untuk menjadi orang yang disenangi oleh suaminya, karena Allah Ta'ala.

Sbagaimana pesan seorang wanita kepada ummu Qais yang ketika mau menikah dengan raja Kandah berpesan, hai puteriku jangan sampai membuat pandangan suaminya kepada dirimu yang tidak mengenakkan dan jangan sampai dia lapar dan upayakan kamu tersenyum ketika bertemu dengannya, setelah itu alhamdulillah tidak ada sms lagi. Itu solusi yang perlu disampaikan wallahu a'lam bisshowab.
(Sumber : Youtube)

 






Back To Top